Go Green Taruparwa adalah Rangkaian Seni, yang Kaya Budaya dan sarat Makna Kehidupan.

Multi Artform Masterpiece, yang di dalam storynya melibatkan Ratusan Seniman, Tokoh Pemerintahan yaitu Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, yang juga seorang Sultan atau Raja, Wakil Gubernur Sri Paduka Pakualam IX, Bupati Sleman Bapak Sri Purnomo, Dandim Jogja, serta Tokoh-tokoh Agama, Tokoh-tokoh Adat/Budaya, institusi besar TNI-Polri, ASN dan Mahasiswa, baik yang ikut serta di dalamnya atau berkenan hadir mendukung Karya Seni ini.

Ini adalah rangkaian Karya Seni yang Agung, sebab menggelorakan Dua Hal Besar bagi Dunia, yaitu:

  1. Semangat Menanam Pohon untuk Kelestarian Lingkungan.
  2. Menanamkan semangat Persaudaraan, Persatuan dan Kesatuan (Unity) agar kelak dapat diwariskan kepada anak cucu kita Alam yang Lestari dan Dunia yang penuh Kedamaian.

Seni Teatrikal yang tersaji unik, berbasis Adat Budaya, ada juga simbolik menggelorakan semangat Persatuan dan Kesatuan yang dilakukan oleh para Tokoh Agama dengan mempersatukan 7 air kendi dari 7 mata air (sendang) ke dalam satu tempayan.

Di samping itu, ada pula kegiatan memanah/membasmi Buto Ijo (lambang kejahatan, keserakahan dan angkara murka) oleh Bapak Sri Sultan Hamengkubuwono X, selaku Panglima Ing Alogo. Ini sebuah moment langka yang penuh simbolik.

Rangkaian Seni Teatrikal, Seni Musik (lagu penyemangat menanam pohon Go Green Taruparwa), Seni Lukis Go Green Taruparwa, Seni Kreatif Maskot Pohon Indah, merupakan satu kesatuan seni dengan tema yang sama, Visi dan Misi yang sama, diinisiasi dan diciptakan oleh seniman yang sama (Liem Sian An), menjadikannya sebagai sebuah "Multi Artform Masterpiece", yang Agung dan Unik satu-satunya di dunia, sarat akan Simbol Budaya dan Kehidupan, sehingga setiap insan manusia di dunia ini dapat menikmati Karya Seni ini baik secara Visual maupun Audial sekaligus agar dapat meresapi Visi dan Misi besarnya.