STORY KSB
Pada Tahun 1999 didaerah Ambon,Ternate, Tidore, Halmahera dilanda kerusuhan berbau SARA dengan sasaran akhir kota Manado (sandi ATM, Ambon Ternate Manado), Sam Sianata yang kala itu berdomisili di kota Manado,berinisiatif menggelorakan semangat persaudaraan di kota Manado dengan mengkampanyekan slogan TORANG SAMUA BASUDARA,sebuah Slogan yang disuarakan oleh Bapak EE.Mangindaan,oleh Sam Sianata dikampanyekan dalam berbagai bentuk kegiatan diantaranya pembuatan Logo TORANG SAMUA BASUDARA agar lebih mudah di resapi,pemasangan spanduk,Jalan santai,penyebaran brosur bertema Torang Samua Basudara,yang melibatkan tokoh tokoh besar di Sulawesi Utara diantara Gubernur Sulawesi Utara Bapak Adolf Jouke Sondakh,Bapak Wakil Gubernur Sulawesi Utara Bapak Harry Sualang,Ketua DPRD Sulawesi Utara Bapak Sjahrial Damapolii,Kapolda Bapak Brigjend Erald Dotulong,para Tokoh Agama dan Adat, sehingga gaung persatuan dan ini kesatuan ini menjadi way of life masyarakat Sulawesi Utara.
Dari Sulawesi Utara Sam Sianata dan Tim bergerak ke Kalimantan Timur yang kala itu dilanda isu pertikaian setelah terjadi kerusuhan Sampit,dan Slogan Torang Samua Basudara berganti nama KITA SEMUA BERSAUDARA,dan dilakukan kampanye berupa jalan santai, pemasangan spanduk dan pembagian stiker KITA SEMUA BERSAUDARA yang melibatkan Gubernur Kalimantan Timur Bapak Suwarna Abdul Fatah,Wakil Gubernur Kalimantan Timur Bapak Jurnalis Ngayoh,Pangdam VI Tanjungpura Bapak May Jend TNI.Hadi Waluyo, Kapolda Kaltim Bapak Brigjend Sylvanus Wenas,Wakil Walikota Balikpapan Bapak HM Faisyal HP,bersama para tokoh agama dan adat
Dari Kalimantan Timur Sam Sianata berinisiatif mengusulkan kepada Presiden Bapak Addulrachman Wahid (Gus Dur) untuk digelorakan secara Nasional, maka,pada tanggal 19 Nopember tahun 2000 dicanangkanlah GELORA PERSAUDARAAN dilapangan Monas oleh Wakil Presiden Ibu Megawati Soekarnoputri, mewakili Presiden Gus Dur dengan kegiatan jalan santai yang dihadiri Gubernur DKI Jakarta Bapak Sutiyoso,Gubernur Sulawesi Utara Bapak AJ Sondakh,Ketua KONI Bapak Mayjend Wismoyo Arismunandar serta para tokoh Agama dan para tokoh adat.
Kegiatan ini ditindaklanjuti dengan pemasangan 200 buah neon box slogan KITA SEMUA BERSAUDARA bekerjasama dengan Assosiasi Pengusaha Hiburan Indonesia (Aspehindo) ditahun 2004
Selanjutnya gerakan KITA SEMUA BERSAUDARA dikampanyekan di kota Jogjakarta,yang melibatkan Kapolda DIY,Kapolresta Jogja,Danrem 072 Pamungkas,Walikota Jogjakarta,Bapak Haryadi Suyuti, Wakil Walikota Jogjakarta Bapak Imam Priyono,Ibu Gusti Pembayun,Artis Didi Kempot,para tokoh Agama,dan Pemimpin Perusahaan serta TNI dan Polri.
Kegiatan dilanjutkan terus sampai kota Denpasar dengan membagikan stiker KITA SEMUA BERSAUDARA di pasar pasar kota Denpasar,dan pada tahun 2024 dikampanyekan kembali TORANG SAMUA BASUDARA di kota Manado bersama Polda Sulawesi Utara
Tahun 2002 disamping melakukan kampanye KITA SEMUA BERSAUDARA,Sam Sianata berinisiasi untuk melakukan kegiatan kampanye menanam pohon di berbagai kota di Daerah Istimewa Jogjakarta dan Jawa Tengah, dan ketika Gunung Merapi meletus tahun 2010 Sam Sianata beserta team melakukan penghijauan di lereng lereng Merapi dan kegiatan penanaman Pohon bersama para tokoh agama,Gubernur DIY Bapak Sri Sultan HB X,para tokoh adat,pejabat pejabat TNI POLRI serta para Pengusaha yang diberi nama GO GREEN TARUPARWA, kegiatan ini bertujuan untuk menggelorakan semangat menanam pohon sekaligus menanamkan kedamaian dalam hati sanubari umat beragama
(www.gogreentaruparwa.com)
Untuk mengabadikan Kedua Kegiatan ini yang bermisi besar,yang perjalanannya melibatkan tokoh tokoh besar maka diciptakanlah sebuah karya seni lukisan GO GREEN TARUPARWA dan Lagu Go Green Taruparwa sebagai satu kesatuan karya seni yang unik,agar barangsiapa yang melihat lukisannya, atau mendengar lagunya,tumbuh semangatnya untuk melestarikan lingkungan dan melestarikan kedamaian serta kerukunan Umat Manusia (UNITY).

Pasca Putusan MK, Aktivis Pemersatu Bangsa Sam Sianata Ingatkan Perlunya Menanamkan Semangat Persaudaraan
DENPASAR – Menyikapi situasi pasca putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 60/PUU-XXII/2024 yang memicu kegaduhan politik, Sam Sianata, seorang pengusaha, aktivis,

Pencetus Logo Torang Samua Basudara, Sam Sianata Ingatkan Jangan Sampai Podojoyonyo, Mogobotongo
DENPASAR – Mencermati eskalasi pergerakan massa pasca putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 60/PUU-XXII/2024 tentang pencalonan kepala daerah yang menimbulkan kegaduhan